Cerita ini dimulai hampir sekitar 2 tahun yang lalu ketika saya masih duduk di bangku kelas 2 SMA yaitu pada tahun 2011, tepatnya pada bulan November.
Sebuah pengalaman yang berharga bagi saya yang mungkin tidak semua orang dapat melakukan ini pada saat seusia itu. Saya bersama 5 rekan lainnya yaitu Nico Febianto, Deka Fachrizal, Ody Fazri, Muhammad Punky Kurniawan dan Rishaldy.
Tepat pada hari keberangkatan kami dengan semua persiapan yang telah kami lakukan mulai dari packing peralatan, tenda, sleeping bag, jacket, sarung tangan, headlamp, rain coat, fly sheet, sepatu, serta berbagai macam logistics lainnya yang telah kami packing ke dalam tas Carrier yang cukup besar. Saya sendiri telah kemas dengan perlengkapan pribadi milik saya dan siap untuk di bawa ke Lombok, Nusa Tenggara Barat, yaa tepatnya kami akan menuju Salah satu Seven Summit Indonesia, yaitu gunung vulkanik tertinggi ke-2 setelah Gunung Kerinci, yaitu Gunung Rinjani dengan ketinggian 3726 Meter di atas permukaan laut.
Kami mengawali perjalanan kami dari Stasiun Ps. Senen dengan tujuan St. Pasar Turi Surabaya, karena route yang akan kami lewati setelah tiba di Surabaya adalah Banyuwang - Pelabuhan Ketapang - Selat Bali - Pelabuhan Gili Manuk (Bali) - Denpasar - Pelabuhan Padang Bai - Pelabuhan Lembar (Lombok) - Desa Sembalun.
Diawali dari Stasiun Senen tepat pukul 12.00 WIB kami tiba di sana, kami menunggu kereta keberangkatan kami pada pukul 14.00 yaitu Kereta Kertajaya tujuan Surabaya, setelah sekian lama menunggu bersama para pemudik lainnyan (saat suasana lebaran) akhirnya kereta yang kami tunggu-tunggu datang, dengan segera barang-barang kami yang besar harus susah payah kami masukan ke dalam kereta karena berbondong-bondong dengan penumpang lainnya,. Tidak lama setelah itu akhirnya peluit panjang berbunyi pertanda Kereta akan segera bergerak maju ke arah timur menuju Surabaya. Semua canda, tawa, ngantuk, lapar, bosan, keringat, bau menghiasi perjalanan kami, melewati berbagai daerah seperti Bekasi, Karawang, Cikampek, Purwakarta dan terus bergerak hingga ke Cirebon, tepat pukul 17.30 kami telah tiba di Stasiun Besar Cirebon, di sana kereta berhenti cukup lama hingga kami terpesona melihat megahnya Gunung Ciremai begitu dekat dan menjulang tinggi menembus langit langit sore yang merah merona.
Sebuah pengalaman yang berharga bagi saya yang mungkin tidak semua orang dapat melakukan ini pada saat seusia itu. Saya bersama 5 rekan lainnya yaitu Nico Febianto, Deka Fachrizal, Ody Fazri, Muhammad Punky Kurniawan dan Rishaldy.
Tepat pada hari keberangkatan kami dengan semua persiapan yang telah kami lakukan mulai dari packing peralatan, tenda, sleeping bag, jacket, sarung tangan, headlamp, rain coat, fly sheet, sepatu, serta berbagai macam logistics lainnya yang telah kami packing ke dalam tas Carrier yang cukup besar. Saya sendiri telah kemas dengan perlengkapan pribadi milik saya dan siap untuk di bawa ke Lombok, Nusa Tenggara Barat, yaa tepatnya kami akan menuju Salah satu Seven Summit Indonesia, yaitu gunung vulkanik tertinggi ke-2 setelah Gunung Kerinci, yaitu Gunung Rinjani dengan ketinggian 3726 Meter di atas permukaan laut.
Kami mengawali perjalanan kami dari Stasiun Ps. Senen dengan tujuan St. Pasar Turi Surabaya, karena route yang akan kami lewati setelah tiba di Surabaya adalah Banyuwang - Pelabuhan Ketapang - Selat Bali - Pelabuhan Gili Manuk (Bali) - Denpasar - Pelabuhan Padang Bai - Pelabuhan Lembar (Lombok) - Desa Sembalun.
Diawali dari Stasiun Senen tepat pukul 12.00 WIB kami tiba di sana, kami menunggu kereta keberangkatan kami pada pukul 14.00 yaitu Kereta Kertajaya tujuan Surabaya, setelah sekian lama menunggu bersama para pemudik lainnyan (saat suasana lebaran) akhirnya kereta yang kami tunggu-tunggu datang, dengan segera barang-barang kami yang besar harus susah payah kami masukan ke dalam kereta karena berbondong-bondong dengan penumpang lainnya,. Tidak lama setelah itu akhirnya peluit panjang berbunyi pertanda Kereta akan segera bergerak maju ke arah timur menuju Surabaya. Semua canda, tawa, ngantuk, lapar, bosan, keringat, bau menghiasi perjalanan kami, melewati berbagai daerah seperti Bekasi, Karawang, Cikampek, Purwakarta dan terus bergerak hingga ke Cirebon, tepat pukul 17.30 kami telah tiba di Stasiun Besar Cirebon, di sana kereta berhenti cukup lama hingga kami terpesona melihat megahnya Gunung Ciremai begitu dekat dan menjulang tinggi menembus langit langit sore yang merah merona.