Kau lah Yang Benar

Mengertilah bahwa di bawah redup hujan deras
dari kejauhan sebatang pohon begitu besar
daun lusuh mata merah terguyur oleh kerasnya hujan
ribuan angin menyisiri setiap telusur tubuhnya

Aku menatapnya begitu hebat
daunnya lebar akarnya besar batangnya kokoh
seolah kekuatan ada dalam sebatang pohon itu
berdiri tegak menjulang tinggi di antara pohon - pohon yang lain

Aku mencoba menghampirinya
perlahan ku dekati
mencoba ada apa dibalik sana
semakin ku dekat semakin ku tau


Ternyata itu hanyalah seorang anak kecil
berdiri sendiri sambil menangis
baju lusuh mata sayu hidung memerah
hembusan badai menerpa dirinya

Tak ku sangka,
pohon yang berdiri tegap nan kokoh
yang ku tatap dari kejauhan
ternyata hanyalah seorang anak kecil
yang menangis ditinggal temannya karena merasa dialah yang paling benar dan selalu menganggap pendapat temannya salah dan bahkan berlebihan, karena dia merasa dia lahyang saat ini benar. dan selalu mencari titik besar kesalahan temannya.

-Wardian Dwi Fresha-
Minggu, 13 Nov. 2011
11.41 WIB

Posted in: Puisi